Setelah kepemimpinan Soekarno yang
dikenal dengan Orde Lama tumbang, maka kepemimpinan negara berikutnya berada di
tangan Soeharto dan timbulah apa yang disebut Orde Baru yang umat islam ikut
berperan di dalamnya. Orde Baru memang sejak semuala mencanangkan pembaruan
sistem politik. Tanggal 26 November 1966, dengan sebuah amanat dari presiden,
disampaikan kepada DPRGR: RUU kepartaian, RUU pemilu, RUU susunan MPR, DPR dan
DPRD. Pada tanggal 14 Agustus 1975 RUU kepartaian disahkan, penata kehidupan
kepartaian berikutnya adalah penatapan asas tunggal, Pancasila, untuk parpol,
Golkar, dan organisasi lainnya, tidak asas ciri, tidak ada lagi ideologi Islam,
dan oleh karena itu tidak ada lagu partai Islam. Sejak dekade 1970-an kegiatan
Islam semakin berkembang. Fenomena yang sangat bisa dilihat adalah munculnya
bngunan-bangunan baru Islam : masji-masid, mushalla-mushalla, madrasah-madrasah
juga pesantren-pesantren. Pengajian dan diskusi-diskusi keagamaan memasuki
hotel-hotel mewah dan merekrut elite-elite bangsa.
Pemimpin-pemimpin Nasionalis Islam tidak
lagi berusaha keras secara terbuka untuk membentuk negara islam, tetapi
melakukan pendekatan lain, dengan berusaha melaksanakan beberapa unsur tertentu
dari hukum Islam atau dakwah Islam. Beberapa tokoh Islam seperti Masyumi dulu
bnyak aktif dalam lembaga-lembaga dakwah. Ada juga yang aktif di Perguruan
Tinggi Isla Swasta, hal yang sama juga terjadi dikalangan NU, dan lembaga-lembaga pengembangan masyarakat.
Juga tidak boleh dilupakan, Departemen Agama yang dibentuk sebagai konsensi
bagi umat Islam juga banyak berjasa dalam membentuk dan mendorong kebangkitan
Islam tersebut. Empat belas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) induk dengan
sekian banyak cabangnya sangat berjasa
menyiapkan guru-guru agama, pendakwah, mubaligh dalam kwantitas besar. Belum
lagi peranan departemen ini dalam membina madrasah-madrasah dan
pesantren-pesantren yang ada di seluruh wilayah nusantara ini.
Yang tak kalah pentingnya dalam
kebangkitan Islam adalah pembentukan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
pada bulan Desember 1990. Kemudian menjelang akhir kepemimpinan Soeharto,
krisis moneter yang berkepanjangan melanda negara Indonesia tidak dapat diatasi,
sebagai akibat dari banyaknya kasus, korupsi, kolusi dan napotisme (KKN) yang
dilakukan oleh Soeharto dan kroni-kroninya. Maka munculah tuntutan seluruh
rakyat yang dimotori oleh gerakan seluruh mahasiswa, mereka menuntut dan
mendesak agar Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden Republik
Indinesia. Akhirnya pada tahun 1998 Soeharto mengundurkan diri dari jabatan
Presiden Republik Indinesia. Dengan demikian tamatlah rezim Orde Baru setelah
berkuasa selama 32 tahun lamanya di bumi Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda?