1.
Filsafat Abad Modern
1). Zaman Renaissance
Renaisance berasal dari bahasa Perancis yang berarti “bangkit kembali”. Zaman
ini adalah zaman lahirnya kembali semangat nasionalis yang pernah ada pada
zaman klasik dulu. Zaman ini merupakan zaman kebangkitan intelektual, khususnya
yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama kali memakai istilah tersebut adalah
Michelet, seorang sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya Renaissance periode
penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang
merupakan permulaan kebangkitan modern.
Pada zaman ini kebudayaan-kebudayaan klasik
dihidupkan kembali, seperti kesusasteraan, seni dan filsafat yang mencari
inspirasi mereka dalam warisan Yunani-Romawi. Ciri-ciri filsafat Renaissance
adalah Humanisme, Individualisme, Empirisme dan Rasionalisme, yang
menyebabkan pengetahuan rasional berkembang. Para filsuf terkenal pada zaman ini
adalah Nicollo Macchiavelli (1469-1527), Thomas Hobbes (1588-1626), Thomas More
(1478-1535) dan Francis Bacon (1561-1626).
Hal terbaru yang penting dan paling nampak pada filsafat zaman ini adalah tentang antroposentris. Bahwa pusat perhatian pemikiran tidak lagi kosmos atau Tuhan, melainkan manusia. Manusia dianggap sebagai titik fokus dari kenyatan.
Hal terbaru yang penting dan paling nampak pada filsafat zaman ini adalah tentang antroposentris. Bahwa pusat perhatian pemikiran tidak lagi kosmos atau Tuhan, melainkan manusia. Manusia dianggap sebagai titik fokus dari kenyatan.
2). Zaman Barok
Filsuf
pada zaman ini adalah Rene Descartes (1596-1650), Barukh de Spinoza (1632-1677)
dan Gottfried Leibniz (1646-1710). Para filsuf
diatas menekankan kemungkinan-kemungkinan akal budi (ratio) manusia.
Selain itu mereka juga ahli dalam bidang matematika.
3). Zaman Aufklarung
Zaman
ini terjadi sekitar pada abad ke delapan belas, yang mana dizaman ini terjadi
perkembanga baru lagi. Dalam sejarah Barat, periode ini disebut sebagai zaman
pencerahan atau fajar Budi (dalam bahasa Jerman “Aufklarung”).
Pada zaman ini para filsuf tersebar di penjuru Eropa, seperti di Inggris ada
John Locke (1632-1704), George Berkeley (1684-1753) dan David Hume (
1711-1776). Sementara itu di Prancis dan di Jerman masing-masing ada Jean
Jacque Rousseau (1712-1778) dan Immanuel Kant (1724-1804), yamg menciptakan
pandangan kritisisme yang merupakan sintesis dari rasionalisme dan empirisme
serta yang dianggap sebagai filsuf terpenting abad modern.
4). Zaman Romantik
Para filsuf agung pada zaman ini adalah J. Fichte
(1762-1814), F. Schelling (1775-1854) dan G.W.F. Hegel (1770-1831). Mereka adalah
filsuf dari Jerman yang paling terkenal. Aliran filsafat di zaman ini adalah
“idealism”. Yaitu rumusan pemikiran yang mengedepankan ide-ide, bertentangan
dengan “materialism” yang mengedepankan dunia material.
2.
Filsafat Abad Kini
Pada abad ketujuh belas hingga
abad kedelapan belas, terdapat aliran-aliran besar, yaitu rasionalisme,
empirisme dan idealisme. Akan tetapi pada abad kesembilan belas dan keduapuluh
filsafat Barat mengalami perpecahan, muncul aliran-aliran baru yang hanya
terikat pada satu negara atau satu lungkungan bahasa saja. Diantara
aliran-aliran tersebut adalah positivisme, marxisme, eksistensialisme, dan
pragmatism, yang mana aliran-aliran tersebut mempunyai pengaruh besar di abad
ini.
Akhir abad keduapuluh muncul dua
aliran filsafat , yakni filsafat analitis dan filsafat strukturalisme, yang
berperan besar dalam bidang filsafat bahasa. Filsafat analitis (disebut juga analytic
philosophy dan linguistic philosophy) adalah yang terpenting di
Inggris dan Amerika Serikat sejak tahun 1950-an. Filsafat ini mulanya hanya
fokus pada analisa bahasa dan konsep-konsep saja.
Sedangkan aliran strukturalisme
berkembang di Perancis semenjak tahun1960-an. Aliran ini masuk kedalam bidang
filsafat, linguistik, psikiatri, fenomenologi agama, ekonomi, politeknologi dan
lain sebagainya. Pada dasarnya aliran ini menyelidiki pola-pola dasar yang
tetap (patterns) dalam struktur bahasa, agama, system ekonomi dan
politik, serta karya-karya kesusteraan. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain
adalah Claude Levi-Strauss, J. Lacan dan Michel Foucault.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda?